• Jln. RI. Dt. Sinaro Panjang No.1-6 Komplek Muhammadiyah Kauman Kota Padang Panjang.

  • Telp / Fax(0752) 82612
    082174437882

  • Email fkipumsb@yahoo.com

FKIP UM Sumatera Barat Siao Berkolaborasi Dengan SMAN 2 Lintau Buo Dalam Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

FKIP UM Sumatera Barat; Dalam upaya mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup bidang Pengajaran, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, Dekan FKIP UM Sumatera Barat, Dr. Gusmaizal Syandri, MPd., mengadakan pertemuan dengan Kepala SMAN 2 Lintau Buo, Muhammad Hijaz, SPd., MM.Pd tanggal 15 Februari 2025 di Lintau. Tampak hadir, Kepala UPT Pusat Bahasa UM Sumatera Barat Efri Yoni Baikoeni yang juga Ketua Tim Promosi Kampus bersama dengan mahasiswa FKIP dan mahasiswa asing UM Sumatera Barat. 

 

Dalam kesempatan itu, dibicarakan berbagai bentuk kerjasama yang dapat ditindaklanjuti antara lain peluang mengikuti program mahasiswa undangan bagi siswa terbaik dari sekolah tersebut. Selain itu, FKIP UM Sumatera Barat menawarkan berbagai kursus dan pelatihan dalam upaya meningkatkan mutu dan keterampilan guru dan siswa. 

FKIP UM Sumatera Barat memiliki tiga Prodi untuk program Sarjana (S-1) yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika. 

Selain itu, juga tersedia Program Pendidikan Guru (PPG) untuk mencetak Guru yang professional, mandiri dan berkepribadian Islami. Mahasiswa baru nantinya akan mengikuti pembelajaran di Kampus UM Sumatera Barat di Bukittinggi. 

Melalui kerjasama tersebut, Dekan FKIP UM Sumatera Barat berharap dapat meningkatkan jumlah lulusan SMAN 2 Lintau Buo yang kuliah di UM Sumatera Barat, baik melalui jalur mandiri maupun beasiswa. Pada tahun 2024, UM Sumatera Barat telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp. 4,1 Milyar untuk disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa baru.

Selain itu, berbagai kemudahan juga diberikan oleh universitas tertua di Sumbar tersebut seperti uang kuliah yang bisa dicicil, dengan jalur pendaftaran seperti Jalur Seleksi mandiri, jalur beasiswa (non-test) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selain itu, FKIP UM Sumatera Barat juga membuka pendaftaran untuk mahasiswa pindahan. 

Perkenalan dengan Kepsek SMAN 2 Lintau Buo ini terasa sangat berkesan karena banyak pandangan baru yang disampaikan dan peluang kerjasama yang dapat diterokai demi mewujudkan kualitas Pendidikan yang lebih baik. 

Diantaranya adalah upaya meningkatkan kegiatan literasi di sekolah, melalui pelatihan atau Workshop penulisan buku ajar ataupun buku biografi bagi guru dan siswa.  Tidak hanya itu, Kepsek yang berasal dari Tanah Bugis tersebut juga banyak mengutarakan keinginannya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris di lingkungan Widyatama tersebut. 

Pak Guru Muhammad Hijaz, menjabat Kepsek SMAN 2 Lintau Buo sejak Januari 2024, menggantikan Dr. Irda Suryani MM yang dimutasikan ke SMAN 1 Lintau Buo. Sebelumnya sumando orang Minang ini menakhodai SMAN 1 Guguak, Kabupaten 50 Kota.

SMAN 2 Lintau Buo mulai beroperasi sejak tanggal 16 Juni 2003 dan berlokasi di kawasan yang cukup luas yaitu 25.748 m?2;. Dengan luas bangunan tidak kurang 4.878 m?2; tersebut, sekolah ini nampak asri dengan beragam tanaman Bonsai yang tertata rapi di depan sekolah yang berada di Jln. Raya Setangkai, Balai Tengah, Km. 2, Tigo Jangko, Kec. Lintau Buo tersebut.

Meskipun merupakan putera asli Bugis, Pak Guru Muhammad Hijaz tidak merasa asing di Ranah Minang. Budaya Minang dan Bugis memiliki banyak kesamaan karena menyerap nilai-nilai Agama Islam. 

Tidak hanya itu, orang Bugis sangat menghormati orang Minang karena secara historis, orang Bugis menerima dakwah Islam yang disebarkan tiga orang ulama Minang abad ke-17 M. Pendakwah itu dikenal dengan nama Datuk Ri Tiro, Datuk Ribandang dan Datuk Patimang. Sementara, orang Minang juga mengenal orang Bugis melalui kain sarung Bugis yang digunakan sebagai kain sandang yang selalu dikenakan ninik mamak dan pemangku adat dalam acara serimonial.  

“Nama ketiga datuk itu sangat dihormati di tempat saya, bahkan dijadikan nama jalan protokol setara dengan Jalan Sudirman. Saya datang ke sini, selain menjejaki tanah ketiga datuk itu, juga mencari kembali Kain Bugis yang dulu dibeli orang Minang, hehehe”, katanya mengakhiri dengan tersenyum sambil menggunakan gaya bahasa metafora. (EYB)

SHARE KE: