• Jln. RI. Dt. Sinaro Panjang No.1-6 Komplek Muhammadiyah Kauman Kota Padang Panjang.

  • Telp / Fax(0752) 82612
    082174437882

  • Email fkipumsb@yahoo.com

"Kuliah Umum FKIP UM Sumatera Barat: Strategi Meningkatkan Kualitas Guru di Tengah Tantangan Globalisasi."

Kuliah Umum FKIP UM Sumatera Barat: Strategi Meningkatkan Kualitas Guru di Tengah Tantangan Globalisasi.

 

FKIP UM Sumatera Barat; Kongres Pemuda Indonesia II yang diselenggarakan tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta merupakan tonggak awal persatuan Indonesia yang kemudian diperingati sebagai hari “Sumpah Pemuda”. Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Untuk mengenang kembali peristiwa heroik dengan makna kebangsaan mendalam tersebut, FKIP UM Sumatera Barat menyelenggarakan kuliah umum dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2024 di Kampus III UM Sumatera Barat di Bukittinggi. 

Kuliah Umum bertema “Meningkatkan Kualitas Guru melalui Pengembangan Intelektual, Emosional dan Moral Sebagai Kunci Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global” tersebut menghadirkan tiga orang nara sumber yaitu: 1) Prof. Dr. Sarwi, MSi, Koordinator Program Studi Doktor Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Semarang (UNNES), 2) Efri Yoni Baikoeni, MA (Tenaga Ahli Bupati Agam Bidang Pendidikan/Dosen FKIP UM Sumatera Barat), dan 3) Dr. Ismail Syakban, MPd.I., Dosen UM Sumatera Barat. 

Kuliah Umum dibuka oleh Rektor UM Sumatera Barat diwakili Dekan FKIP Dr. Gusmaizal Syandri, MPd dan diikuti sekitar 200 peserta yang hadir di Aula Prof. Dr. Yunahar Ilyas, MAg tersebut. Para mahasiswa berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti Mahasiswa Program Pendidikan Guru (PPG) secara daring (online) khususnya Guru Tertentu yang berjumlah 1.311 peserta. 

Dalam presentasinya, pembicara pertama Prof. Dr. Sarwi, MSi menyampaikan materi berjudul “Membentuk Guru Profesional Berkarakter Melalui Integrasi Sains Islam Era Digital” yang menekankan pada pentingnya prilaku Humanis yang diterapkan guru. 

Meskipun pada era Digitalisasi, dunia Pendidikan dan Ketenagakerjaan harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sikap Humanis memainkan peranan yang sangat penting. Selain itu, Pasar Tenaga Kerja memerlukan kombinasi dari berbagai skill (variatif), sementara keterampilan (skill) yang diberikan perguruan tinggi masih terbatas pada satu jenis keahlian seperti Pendidikan Bahasa Inggris atau Pendidikan Matematika, maupun Pendidikan Bahasa Indonesia. Tentunya ini menjadi tantangan yang harus dijawab perguruan tinggi dan para lulusan itu sendiri agar menambah keterampilannya pada bidang lain. Profile lulusan pada era globalisasi harus memiliki nilai tambah (added values) yang memungkinkannya diterima di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Pembicara kedua Efri Yoni Baikoeni, MA menyampaikan materi mengenai kebijakan Pemda Agam untuk meningkatkan mutu Pendidikan melalui penyusunan moto Pendidikan Agam “CAKAP”. Moto Pendidikan ini merupakan konsep atau arah kebijakan Pendidikan yang menyesuai dengan perkembangan dunia yang sangat dinimis sehingga dapat diturunkan menjadi program dan unit kegiatan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di daerah ini. 

Moto “CAKAP” ini dihasilkan melalui empat olah yaitu olah Otak, olah Rasa, olah Hati dan olah Raga. Proses pendidikan ini berkaitan dengan pemenuhan multi talenta dari peserta didik, penguasaan basic skills, kemampuan membaca, pendalaman dan praktek agama, dan penguatan sisi budaya dan adat. 

Karena itu, Moto Pendidikan Agama yaitu “CAKAP” diartikan menjadi Cerdas, Aktif, Kreatif, Agama dan Adat, Perilaku. Moto Pendidikan Agam ini telah diluncurkan Bupati Agam Dr. H. Andri Warman tanggal 31 Maret 2022 di Lubuk Basung. Konsep Pendidikan “CAKAP” ini direalisasikan melalui program unggalan Bupati Agam seperti pemberian beasiswa Pendidikan di perguruan tinggi bagi anak yang kurang mampu, Kampung Inggris Agam (KIA) yaitu kursus Bahasa Inggris berbasis di nagari, pendirian Rumah Tahfiz berbasis serta pengembangan adat istiadat dan budaya. 

Sementara itu, pembicara terakhir Dr. Ismail Syakban, MPd.I yang merupakan Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UM Sumatera Barat tersebut menyoroti mengenai pentingnya kompetensi guru yang mengombinasikan tiga kompetensi sekaligus yaitu Religius, Humanis dan Intelektual. Melalui Kompetensi Religius tercermin sikap keberagaman, ibadah, keislaman dan suri teladan, sedangkan pada Kompetensi Humanis tercermin sikap bermasyarakat dan influksifitas. Pada Kompetensi Intelektual melahirkan keilmuan, wacana dan ilmu pengetahuan. 

SHARE KE: