• Jln. RI. Dt. Sinaro Panjang No.1-6 Komplek Muhammadiyah Kauman Kota Padang Panjang.

  • Telp / Fax(0752) 82612
    082174437882

  • Email fkipumsb@yahoo.com

KULIAH UMUM SEJARAH PERGURUAN KAUMAN MUHAMMADIYAH DAN PELUANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN DI UM SUMATERA BARAT

KULIAH UMUM SEJARAH PERGURUAN KAUMAN MUHAMMADIYAH DAN PELUANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN DI UM SUMATERA BARAT

FKIP UM Sumatera Barat; Kuliah Umum Sejarah sangat penting bagi siswa dalam rangka memperluas pengetahuan dan wawasan tentang masa lalu, yang dapat membantu memahami peristiwa terkini dan membentuk identitas diri. Selain itu, Kuliah Umum Sejarah juga dapat meningkatkan kemampuan analisis, kritis, dan berpikir logis, serta memberikan inspirasi dan keteladanan dari tokoh-tokoh sejarah.

Dalam rangka memahami sejarah perguruan tersebut, Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menyelenggarakan Kuliah Umum Sejarah tanggal 26 Mei 2025. Kegiatan itu diikuti sebanyak 136 orang santri dari kelas 12 yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Materi Kuliah Umum Sejarah disampaikan Efri Yoni Baikoeni, MA (Dosen FKIP UM Sumatera Barat) yang hadir bersama Tim Promosi Fakultas Kesehatan UM Sumatera Barat yaitu Shinta Angellina, S.Tr. Keb., MKM, dan Rilly Yane Putri, SS., M.Biomed. Sementara itu, pihak Kepala Sekolah (Mudir) Pondok Pesantren diwakili Meri Astuti, SPd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

Sejarah perguruan Kauman Muhammadiyah Padang Panjang bermula dari keberadaan Hotel “Merapi” yang berlokasi di Guguk Malintang yang awalnya disewa oleh Konsul Muhammadiyah Cabang Padang Panjang tahun 1927. Hotel ini pada mulanya dimiliki oleh Johanes Paulus Stephanus Rox, seorang warga negara Belanda. Mulai pada tahun itu, di kawasan ini kemudian dibangun berbagai lembaga pendidikan seperti HIS dilanjutkan Tsanawiyah, Muallimin dan Tabligh School (1928). Pasca penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, di kawasan ini berdiri pula Fakultas Hukum Falsafah Muhammadiyah tahun 1955. Usai pergolakan daerah PRRI tahun 1961, perguruan ini dibangun kembali dari reruntuhan saat pemberantasan PRRI oleh Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI). Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam rekonstruksi ini adalah Abdul Muin Saidi yang saat itu menjabat Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Panjang (1961-1966), sekaligus seorang usahawan yang berhasil. Kini namanya diabadikan sebagai nama Hotel Muhammadiyah di kawasan Masjid Taqwa Padang Panjang. Buya Abdul Muin Saidi adalah ayah dari Dr. (HC) Nurhayati Subakat, pendiri PT Paragon Technology and Innovation yang memproduksi kosmetik “Wardah”.

Selain Kuliah Umum Sejarah, santri Ponpes Kauman Muhammadiyah juga menerima berbagai motivasi dan informasi mengenai peluang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi khususnya UM Sumatera Barat baik melalui jalur mandiri maupun berbagai beasiswa yang ditawarkan.

Tentunya, beasiswa sangat penting untuk menarik mahasiswa baru karena membantu meringankan beban biaya kuliah, meningkatkan peluang masuk perguruan tinggi ternama, dan mendorong motivasi belajar. Selain itu, beasiswa juga menjadi faktor penentu bagi calon mahasiswa yang mungkin kesulitan membayar biaya pendidikan, sehingga dapat membantu meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi semua lapisan masyarakat.

Tim Promosi FKIP UM Sumatera Barat menyampaikan peluang bagi lulusan Ponpes Kauman Muhammadiyah melanjutkan pendidikan di UM Sumatera Barat tentu sangat besar karena saat ini tersedia tidak kurang dari 34 program studi, dari berbagai fakultas. Begitu juga, UM Sumatera Barat tersebar di empat kota penting yaitu: Kampus 1 Padang, Kampus 2 Padang Panjang, Kampus 3 Bukittinggi, dan Kampus 4 Payakumbuh.

Sementara itu, FKIP UM Sumatera Barat memiliki tiga prodi yaitu: Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidikan Matematika. Salah satu prodinya yaitu Pendidikan Bahasa Inggris sedang disiapkan mendapatkan akreditasi Unggul. Sementara itu, Fakultas Kesehatan UM Sumatera Barat memiliki 4 prodi yaitu: Keperawatan, Kebidanan, Administrasi Rumah Sakit (ARS), dan Kedokteran Hewan.

Para lulusan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah yang sudah dibina sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah, tentunya memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan beasiswa yang disediakan. Pada tahun 2024, Rektor UM Sumatera telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp. 4,1 Milyar untuk program beasiswa kepada mahasiswa baru. Melalui SK Nomor: 0161/KEP/I.0/F/2025 tertanggal 15 Februari 2025, UM Sumatera Barat menyediakan sebanyak 7 skim beasiswa internal yang berlaku bagi semua calon mahasiswa yang memenuhi syarat pada semua jenjang Pendidikan.

Jenis beasiswa tersebut adalah: 1) Beasiswa Prestasi (BP), 2) Beasiswa Persyarikatan Muhammadiyah (BPM), 3) Beasiswa Dhuafa (BD), 4) Beasiswa Prestasi (BP), 5) Beasiswa Program Sekolah Kader Muhammadiyah (PASKAMU), 6) Beasiswa Saudara Kandung Alumni dan Mahasiswa Aktif (BSAM), dan 7) Beasiswa Rekomendasi Pengurus Masjid/Mushalla (BPM).

SHARE KE: