Dalam upaya menyiapkan calon lulusannya menuju dunia kerja, UM Sumatera Barat giat menyelenggarakan sertifikasi keterampilan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris menjelang pelaksanaan wisuda tanggal 22 Oktober 2023.
Melalui UPT Pusat Pengembangan Bahasa (Language Centre), UM Sumatera Barat menyelenggarakan ujian English Proficiency Test (EPT) di Kampus III Bukittinggi tanggal 30 Agustus 2023. Kegiatan ini diselenggarakan di labor bahasa dan diikuti sebanyak 50 mahasiswa yang terdiri dari program sarjana dan magister.
Menurut Kepala Pusat Bahasa Efri Yoni Baikoeni, MA bahwa kegiatan sertifikasi tersebut merupakan amanat dari SK Rektor nomor: 424/KEP/II.3.AU/F/2022 tertanggal 6 April 2022 yang menetapkan syarat kelulusan EPT yang dikeluarkan Pusat Bahasa, bagi mahasiswa UM Sumatera Barat khususnya angkatan 2020-2021 dan seterusnya. Sertifikat lulus EPT dijadikan sebagai syarat mengikuti ujian komprehensif/munaqasah dan wisuda serta menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Nilai lulus (passing grade score) adalah minimal 450 bagi mahasiswa Program Diploma/Sarjana dan 500 bagi mahasiswa Program Magister.
Standar peningkatan mutu lulusan tersebut akan terus dikembangkan melalui sertifikasi Test of English for Foreign Language (TOEFL) sebagaimana dinyatakan dalam Indikator Kerja Utama (IKU) dalam Audit Mutu Internal (AMI). Untuk mencapai target tersebut, Pusat Bahasa akan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dengan LTI (Language Learning Institution) yang berpusat di Jakarta. Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan tanggal 24 Oktober 2023 ini, Pusat Bahasa juga akan peluncuran program kursus persiapan Ujian EPT dan TOEFL di Kampus I Padang.
“Pada intinya, Pusat Bahasa merancang berbagai program untuk mendukung upaya dan target dari UM Sumatera Barat menciptakan lulusannya yang dapat diterima oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kemampuan atau kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi syarat penting, apalagi sejak tahun 2015 Indonesia sudah masuk ke dalam era baru yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community”, ujar Kepala Language Center itu mengakhiri. (Efry Yoni)